Motor
AC
Salah satu contoh dari
motor AC adalah Motor Induksi,
yang terbagi
menjadi
dua bagian , yaitu :
1
Motor Induksi 3 fasa
Motor
induksi merupakan motor
arus bolakbalik yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus
rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus
stator.Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns= 120f/2p). Medan
putar
pada stator tersebut
akan memotong
konduktor konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan hukum Lentz.
Rotor pun akan turut berputar mengikuti medan
putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip.
Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya
akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor
pun
akan
bertambah besar.
Jadi, bila beban
motor bertambah, putaran
rotor cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi (lihat Gambar 10) yaitu
motor induksi
dengan rotor belitan dan motor induksi
dengan rotor sangkar.
Kumparan stator rotor
belitan rotor
sangkar
Gambar 10. Dua Tipe Motor Induksi Rotor Sangkar dan Rotor Belitan.
Adapun prinsip kerja motor induksi sebagai berikut :
1.
Apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator akan
timbul
medan putar dengan kecepatan ns =
120 f/p.
2.
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Gambar 13. Motor
Induksi Disuplai Arus 3 Fasa.
3.
Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl) sebesar:
E2s = 4,44 f2N2 f m
(untuk satu fasa ).
E2s adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar.
4.
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka ggl (E) akan menghasilkan arus (I).
5.
Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya magnet (F)pada rotor.
6.
Bila kopel mula dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor yang cukup besar
untuk memikul kopel beban rotot akan berputar
searah dengan medan
putar stator.
7.
Seperti telah dijelaskan pada (3)
tegangan induksi timbul kaerena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya
agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relative antara kecepatan medan putar stator ns dengan kecepatan berputar roto nr.
8. Perbedaan antara ns dan nr disebut slip (S) dinyatakan dengan:
9.
Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor
dengan demikian tidak dihasilkan kopel.Kopel
motor akan ditimbulkan apabila nr lebih kecil dari ns.
10.
Dilihat
dari
kerjanya motor induksi disebut juga
sebagai
motor
tak
serempak atau asinkron.
1. Motor induksi 2 fasa
Terdapat bermacam - macam motor satu fasa, yaitu yang dikategorikan
motor induksi
meliputi
: motor fasa belah, motor kapasitor, motor kutub bayangan,
motor induksi repulsi, dan sebagainya. Sedangkan motor satu
fasa yang tidak dikategorikan motor induksi satu fasa adalah motor universal dan motor repulsi.
Motor Fasa belah
Untuk
memperoleh putaran medan magnet stator, lilitan utama dan lilitan bantu
dibuat sedemikian rupa sehingga arus yang mengalir pada masingmasing lilitan berbeda fasa. Medan magnet putar ini
sangat diperlukan untuk memperoleh
torsi
awal yang besar.
Untuk mencegah agar lilitan bantu tidak terusmenerus dialiri arus, maka
pada lilitan bantu dipasang seri dengan sebuah saklar yang disebut saklar
setrifugal. Apa bila putaran motor mendekati putaran nominal yaitu antara 70%
80%
putaran nominal, maka saklar sentrifugal akan memutus rangkaian lilitan bantu
secara
otomatis.
Torsi awal
yang dihasilkan sampai dengan
motor berputar dengan kecepatan nominal adalah seperti Gambar 714.
·
Motor Kapasitor
0 komentar:
Posting Komentar